Biografi
Ayah
Ayah saya bernama Iyus Rusmana,
lahir di Bandung pada tanggal 30 Juni 1963. Beliau adalah anak ke lima dari 8
bersaudara dengan 2 saudara laki-laki dan 5 saudara perempuan. Ayah beliau bernama
Hamdan, seorang PNS di lingkungan ABRI bagian keuangan. Ibu beliau bernama E.
Jubaedah, seorang ibu rumah tangga. Beliau tinggal di gang Laksana Cicadas, salah
satu gang yang ada di kota Bandung.
Saat SD, beliau pergi ke sekolah
dengan berjalan kaki menempuh jarak 2 km. Meskipun jauh, beliau tetap
menjalaninya dengan suka hati. Beliau sangat suka bermain layang-layang.
Saat SMP, beliau bersekolah di
SMPN 14 Bandung dan masuk dengan jalur testing. Beliau mempunyai hobi membuat
berbagai kerajinan tangan, seperti mengukir sabuk yang terbuat dari kulit,
mengukir kayu untuk gantungan baju, dan sebagainya. Beliau mempunyai cita-cita
menjadi seorang insinyur karena terinspirasi oleh sang kakak yang waktu itu
kuliah di Jurusan Teknik Sipil. Prestasi beliau cukup memuaskan.
Lulus SMP, beliau melanjutkannya
ke SMAN 3 Bandung melalui jalur testing. Tidak mudah untuk masuk ke SMAN 3
Bandung, karena saingan di sana memang sangat banyak. Saat SMA, beliau hobi
dalam bidang elektronik dan bermain alat musik. Alat musik yang beliau kuasai
adalah gitar. Beliau pernah mengikuti Festival Band antar kelas dan berada di
posisi gitaris. Beliau memang tidak aktif dalam kegiatan OSIS ataupun pramuka.
Tahun 1982, beliau melanjutkan
pendidikannya ke Institut Teknologi Bandung Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Jurusan Teknik Sipil. Beliau sangat senang karena cita-citanya
menjadi insinyur bisa terwujudkan. Beliau belajar dengan giat. Setelah 3 tahun
kuliah, beliau masuk ke Sub Jurusan Struktur. Di sana diajarkan tentang bagaimana
menghitung dan mendesain struktur suatu bangunan. Sebelum lulus, beliau harus
melakukan kerja praktek dengan bekerja di kontraktor sebagai pelaksana
pembangunan gedung Perusahaan Umum Telekomunikasi di Bandung. Dengan perjalanan
yang cukup rumit, akhirnya beliau lulus pada bulan Oktober tahun 1987.
Menjelang akhir masa kuliahnya,
beliau berkenalan dengan ibu saya, Rosi Dariati. Beliau kenal dengan ibu saya
melalui adik beliau yang merupakan salah satu dari teman ibu saya. Akhirnya
mereka berkomitmen untuk menjalin sebuah hubungan.
Setelah lulus kuliah, beliau
melamar diberbagai perusahaan, sekitar 5 perusahaan. Akhirnya beliau diterima
di PT. Hutama Karya cabang Bandung. Beliau ditugaskan di proyek rehabilitasi
saluran irigasi Tarum Barat di Karawang sebagai engineer yang bertugas
menghitung biaya proyek. Seminggu sekali beliau pergi ke tempat proyek. Sekitar
5 hari beliau di tempat proyek dan pada akhir minggu pulang ke Bandung.
Aktivitas yang melelahkan itu beliau jalani sekitar 1,5 tahun.
Sekitar bulan Juni tahun 1989,
beliau selesai dari proyek rehabilitasi saluran irigasi Tarum Barat, beliau
diterima di PT. Pupuk Kujang dan menetap di perumahan perusahaan tersebut.
Beliau tertarik melamar pekerjaan di perusahaan ini karena sering melewatinya
ketika menuju ke tempat proyek di Karawang. Beliau diterima di bagian Biro
Rancang Bangun sebagai engineer dengan tugas mendesain struktur bangunan untuk
proyek pembangunan Kujang 2.
Pada bulan September tahun 1992,
saat beliau masih bekerja di Biro Rancang Bangun, beliau menikah dengan ibu
saya, Rosi Dariati di Bandung setelah mereka menjalin hubungan selama 5 tahun. Ibu
saya ikut tinggal di Cikampek bersama ayah saya. Lalu, pada tahun 1993,
lahirlah kakak saya atau putri pertama ayah dan ibu saya, yang bernama Nursyifa
Kamilia.
Tahun 1996, ayah saya pindah ke
Dinas Jastek Divisi Konstruksi sebagai kepala bagian yang tugasnya melaksanakan
pemeliharaan kawasan, seperti jalan, saluran, pagar dan sebagainya. Setiap
minggu diadakan kontrol keadaan kawasan. Selain itu, beliau juga mendapat
permintaan perbaikan dari biro terkait. Lalu pada tahun 1997, lahirlah saya,
putri kedua beliau yang bernama Nurashila Dhiyani. Beliau hanya mempunyai 2
putri.
Tahun 2003, beliau dipindahkan
tugasnya ke proyek pembangunan Kujang 1 B sebagai engineer sipil. Beliau pernah
pergi ke Jepang untuk mengikuti engineering desain. Kegiatan di sana adalah
merencenakan desain Kujang 1 B dan mendiskusikannya dengan orang-orang Jepang.
Lalu, pada tahun 2004 beliau
ditugaskan menjadi Manager Divisi Konstruksi dengan bagian jasa sipil dan
alat-alat konstruksi. Kemudian pada
tahun 2011, nama Divisi Konstruksi berubah nama menjadi Biro Pelayanan Jasa
dengan lingkup pekerjaan jasa sipil dan non sipil. Tugas jasa sipil dan
jasa-jasa lainnya (sewa menyewa dan perbaikan peralatan baik) beliau yang
mengurusinya. Sampai saat ini, beliau masih bekerja menjadi manager Biro
Pelayanan Jasa. Beliau dengan senang hati menerima permintaan perbaikan dari
pihak-pihak yang terkait. Beliau sangat tekun dalam menjalankan tugasnya.
Sekarang, beliau tinggal bersama
ibu saya dan saya, putri keduanya di Perumahan Pupuk Kujang Cikampek. Kakak
saya, putri pertamanya tinggal bersama nenek dan kakek dari ibu di Bandung
karena harus kuliah di salah satu perguruan tinggi di sana. Setiap minggu
beliau, ibu saya, dan saya berkunjung ke Bandung untuk melepas rindu kepada
kakak saya dan sanak saudara lain yang ada di sana. Meskipun sudah jauh dari
Bandung, tapi ayah saya tidak pernah melupakan kedua orang tuanya dan
saudara-saudaranya. Beliau rutin mengunjungi kediaman orang tuanya seminggu
sekali.
Beliau adalah sosok ayah yang
sangat penyabar. Beliau jarang sekali marah. Beliau marah jika anak-anaknya sudah melakukan
kesalahan yang fatal.
Beliau mempunyai hobi bermain
golf. Golf sering beliau lakukan di akhir minggu. Beliau pernah juara beregu
dalam suatu kejuaraan di perusahaannya. Bahkan, beliau pernah mendapatkan
hadiah sepeda dari hobinya tersebut. Beliau juga suka menyanyi.
Beliau pintar dalam pelajaran
matematika dan itu diturunkan kepada anak-anaknya. Kecerdasan beliau sering
memotivasi saya agar bisa menjadi seperti beliau. Selain itu, beliau juga orang
yang taat agama. Saya pernah melihat
beliau bangun di malam hari dan melakukan solat malam. Itu semakin memotivasi
saya agar bisa menjadi lebih baik lagi.
kenapa banyak sekali?
BalasHapushuuuhhh
bikin sendiri
Hapusbetul ini tulisan saya sendiri pada saat itu:)
HapusCerita nya bagus banget ini biar jadi motivasi buat anak anak yang lain
HapusBikin sndiri kalo mau singkat!!
HapusLagipula ga harus sama juga dengan bio diatas, bisa dijadikan contoh
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya ijin liat sebagai contoh ya untuk tugas sosiologi membuat essay (biografi) tentang orang tua min 10 halaman. thankyou
BalasHapusAlhamdulillah apabila bermanfaat:)
HapusTrimaksih...ini sangat mambantu saya ..ceritanya sangat menarik...saya suka...
BalasHapusNice
BalasHapusPanjang njirrr
BalasHapusTerima kasih
BalasHapusMksih ini bisa jadi contoh tugas saya minggu depan πππ
BalasHapusMksih ini bisa jadi contoh tugas saya minggu depan πππ
BalasHapusMksih ini bisa jadi contoh tugas saya minggu depan πππ
BalasHapusMksih ini bisa jadi contoh tugas saya minggu depan πππ
BalasHapusMksih ini bisa jadi contoh tugas saya minggu depan πππ
BalasHapusPanjang amd etdah
BalasHapusterimakasih sangat terinspirasi
BalasHapushiya hiya
BalasHapussaya ijin melihatnya sebagai contoh ya, saya ada tugas membuat biografi.
BalasHapusgimana sih cara bikin blog
BalasHapusAku bisa, sini wa
Hapusitu foto yang diatas bener bapakmu
BalasHapusiya betul
HapusThx yooo
BalasHapusSangat membantu. thank u!!
BalasHapusIzin buat contoh ya kak.. Maksih
BalasHapusHallo guys
BalasHapusis good
BalasHapusSedikit masukan
BalasHapusBukankah harusnya pakai kata ganti ke3 (beliau,dia,nama tokoh) bukan orang pertama (saya)
Terima kasih masukannya
Hapusterimakasih sangat membantu untuk tugas membuat biografi :)
BalasHapusThanks kakak:), bagus kali ceritanyaπ
BalasHapusThanks kakak:), bagus kali ceritanyaπ
BalasHapus