Senin, 15 Oktober 2012

FOTO TUGAS

Cuma mau share foto tugas, gak bermaksud sombong hehehe :)


Tugas Seni Rupa



Tugas agama Asmaul Husna belum selesai -_-



Puisi Pemanasan Global

Hai semuaaa! Udah lama ini blog gak dibuka-buka. Aku mau nge-posting puisi yang dulu dipakai waktu Ujian Praktek Bahasa Indonesia kelas 6 SD. Udah lama banget ya -_- selamat membaca puisinyaa!

Pemanasan Global

Udara semakin panas
Cuaca tak menentu
Semua itu akibat dari
Kelalaian manusia

Bumiku semakin panas
Lapisan ozon semakin tipis
Kutub es mencair
Tak ada yang bisa mencegahnya

Mengapa manusia tak menyadarinya?
Asap kendaraan...
Perusakan hutan...
Adalah penyebab utama pemanasan global

Marilah kita menanam sejuta pohon
Untuk menyelamatkan bumi tercinta


Sabtu, 03 Maret 2012

Jenis-jenis Kata

Jenis-Jenis Kata

       A.         Pengertian Kata 
- - Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan/dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa.
-  -  Menurut Wikipedia, kata adalah sebuah paduan/serangkaian huruf yang membentuk sebuah makna dalam suatu bahasa tertentu.
    
     B.        Penggolongan Kata
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
   C.        Macam-macam kata
1. Kata Benda (Nomina)
  Kata benda adalah kata yang menyebut benda atau yang dibendakan.
  Kata benda dapat digolongkan menjadi dua:
   1.    Kata benda konkrit dan abstrak.
   a.   Kata benda konkrit : kata benda yang diserap oleh panca indera.
  Kata benda konkrit terbagi dalam beberapa macam:
-       Nama diri           : Hasan, Bandung, Musi.
-       Nama Jenis        : Binatang.
-       Nama himpunan   : ASEAN, KONI, PBB.
-       Nama zat           : emas, perak, minyak, air.
   b.  Kata benda abstrak : kata benda yang tidak dapat diserap oleh panca indera. Contoh : kemanuasiaan, kemerdekaan, hari, dll.
  
   2.    Kata benda bentuk dasar dan kata benda turunan.
   a.     Kata benda bentuk dasar: gambar pisau.
   b.    Kata benda bentuk turunan : Penghimbuhan, Perulangan, Pemajemukan
   Contoh: mobil-mobilan, perumahan, darah daging, rumah-rumah.
2. Kata Kerja (Verba)
  Kata kerja adalah semua kata yang menyatakan perbuatan dan perilaku.
  Macam-macam kata kerja:
   1.     Berdasarakan bentuknya:
       a. Kata kerja bentuk dasar. Contoh: makan, minum.
  b. Kata kerja bentuk turunan. Contoh: lari-lari, bolak-balik.
  c. Kata kerja bentuk pemajemukan. Contoh: membaca, mempermainkan.

2.  Berdasarkan maknanya :
a.    Kata Kerja Transitif: Kata kerja yang memerlukan objek atau pelengkap. Contoh: Kakak mengantar adik ke sekolah. 
   b.    Kata Kerja Intransitif: Kata kerja yang tidak memerlukan objek atau pelengkap. Contoh: Alfian menangis tersedu-sedu.
     c.    Kata Kerja Aktif: Kata kerja yang menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh subjek.
Contoh: Ray mendobrak pintu.
     d.    Kata Kerja Pasif: Kata kerja yang menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh objek.
Contoh: Erwin terpeleset di kamar mandi
3. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat adalah kata yang menyebutkan sifat atau keadaan suatu benda. Kata sifat disebut juga kata keadaan. Contoh: sehat, sakit, besar, kecil.
4. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan adalah kata yang memberi keterangan pada setiap struktur kalimat.
Macam-macam kata keterangan:
    1.    Berdasarkan bentuknya.
        a.    Kata keterangan bentuk dasar. Contoh: sangat, lebih, hanya, terlalu.
        b.    Kata keterangan bentuk turunan. Contoh: diam-diam, agaknya, rupanya.
    2. Berdasarkan letaknya.
        a.  Mendahului kata yang diterangkan. Contoh: lebih tinggi, sangat indah, hanya menulis.
        b. Mengikuti kata yang diterangkan. Contoh: tampan nian, duduk saja.
        c. Dapat mengikuti atau mendahului kata yang diterangkan. Contoh : Lekas-lekas pulang, pulang lekas-lekas.

5. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti adalah kata yang berfungsi menggantikan kata benda. Macam-macam kata ganti:

     a.    Kata ganti orang
Orang ke
Tunggal
Jamak
Orang I
aku/ saya
kami, kita
Orang II
engkau, kamu
kamu, kalian
Orang III
ia, dia
mereka




     b.    Kata Ganti Milik
     Contoh: Saya, -ku, kami ,kami, kamu, -mu, mereka, -nya
     c.    Kata Ganti Penunjuk
     Contoh: Di sana, ke sini, dari sini, dsb.
     d.    Kata Ganti Penanya
     Contoh: Apa, siapa, bagaimana, di mana, kapan, mengapa.
     e.    Kata Ganti Penunjuk
-       Penunjuk umum: ini, itu.
-       Penunjuk tempat: sini, sana, situ.
-       Penunjuk ikhwal: begini, begitu.
     f.    Kata Ganti Tak Tentu
    Contoh: Masing-masing, seseorang.
6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan. Contoh: satu, kedua.
·         Angka kardinal (duabelas)
·         Angka ordinal (keduabelas)
7. Kata Depan (Preposisi) 
Kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Contoh: Di, ke, dari, pada, dsb.
8. Kata Penghubung (Sambung/Konjungsi)
Kata sambung adalah semua kata yang merangkaikan kalimat dengan kalimat. Kata sambung terdiri atas:
     1.     Konjungsi penambahan: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
     2.    Konjungsi urutan: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
     3.    Konjungsi pilihan: atau 
     4.    Konjungsi lawan: tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya.
     5.    Konjungsi waktu: ketika, sejak, saat.
     6.    Konjungsi sebab akibat: karena, karena itu, akibatnya.
     7.    Konjungsi persyaratan: aslkan, jikalau, kalau.
     8.    Konjungsi pengandaian: andaikata, andaikan, seandainya, seumpanya.
     9.    Konjungsi harapan/tujuan: agar, supaya, hingga.
     10.  Konjungsi perluasan: yang.
     11.  Konjungsi pengantar objek: bahwa.
     12.  Konjungsi penegasan: bahkan dan malahan.
     13.  Konjungsi pengantar wacana: adapun, maka, jadi.
9. Kata Sandang
Kata sandang adalah semua kata yang membedakan kata di belakangnya. Maksudnya kata-kata yang terletak di belakang kata sandang termasuk kata benda. Contoh: Sang, Si, Para, Yang, Dang, Hang.
10. Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru adalah semua kata yang digunakan untuk menyatakan perasaan. Timbulya kata seru sangat erat hubungannya dengan situasi. Kata seru mengacu pada nada atau sikap berikut.
-          Bernada negatif: cih, cis, bah, ih, idih, sialan.
-          Bernada positif: aduhai, amboi, asyik, Alhamdulillah, Subhanallah, hore.
-          Bernada keheranan: lho, Astagfirullah, Masya Allah.
-          Bernada netral: ha, halo, he, wahai, wah, nah, ah, eh, oh, ya, aduh, hem.

 Semoga bermanfaat!



Maaf gak bilang-bilang nge copy postingannya hehe :)

Biografi Ayah - Tugas Bahasa Indonesia


Biografi Ayah



Ayah saya bernama Iyus Rusmana, lahir di Bandung pada tanggal 30 Juni 1963. Beliau adalah anak ke lima dari 8 bersaudara dengan 2 saudara laki-laki dan 5 saudara perempuan. Ayah beliau bernama Hamdan, seorang PNS di lingkungan ABRI bagian keuangan. Ibu beliau bernama E. Jubaedah, seorang ibu rumah tangga. Beliau tinggal di gang Laksana Cicadas, salah satu gang yang ada di kota Bandung.


Saat SD, beliau pergi ke sekolah dengan berjalan kaki menempuh jarak 2 km. Meskipun jauh, beliau tetap menjalaninya dengan suka hati. Beliau sangat suka bermain layang-layang.


Saat SMP, beliau bersekolah di SMPN 14 Bandung dan masuk dengan jalur testing. Beliau mempunyai hobi membuat berbagai kerajinan tangan, seperti mengukir sabuk yang terbuat dari kulit, mengukir kayu untuk gantungan baju, dan sebagainya. Beliau mempunyai cita-cita menjadi seorang insinyur karena terinspirasi oleh sang kakak yang waktu itu kuliah di Jurusan Teknik Sipil. Prestasi beliau cukup memuaskan.


Lulus SMP, beliau melanjutkannya ke SMAN 3 Bandung melalui jalur testing. Tidak mudah untuk masuk ke SMAN 3 Bandung, karena saingan di sana memang sangat banyak. Saat SMA, beliau hobi dalam bidang elektronik dan bermain alat musik. Alat musik yang beliau kuasai adalah gitar. Beliau pernah mengikuti Festival Band antar kelas dan berada di posisi gitaris. Beliau memang tidak aktif dalam kegiatan OSIS ataupun pramuka.


Tahun 1982, beliau melanjutkan pendidikannya ke Institut Teknologi Bandung Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil. Beliau sangat senang karena cita-citanya menjadi insinyur bisa terwujudkan. Beliau belajar dengan giat. Setelah 3 tahun kuliah, beliau masuk ke Sub Jurusan Struktur. Di sana diajarkan tentang bagaimana menghitung dan mendesain struktur suatu bangunan. Sebelum lulus, beliau harus melakukan kerja praktek dengan bekerja di kontraktor sebagai pelaksana pembangunan gedung Perusahaan Umum Telekomunikasi di Bandung. Dengan perjalanan yang cukup rumit, akhirnya beliau lulus pada bulan Oktober tahun 1987.


Menjelang akhir masa kuliahnya, beliau berkenalan dengan ibu saya, Rosi Dariati. Beliau kenal dengan ibu saya melalui adik beliau yang merupakan salah satu dari teman ibu saya. Akhirnya mereka berkomitmen untuk menjalin sebuah hubungan.


Setelah lulus kuliah, beliau melamar diberbagai perusahaan, sekitar 5 perusahaan. Akhirnya beliau diterima di PT. Hutama Karya cabang Bandung. Beliau ditugaskan di proyek rehabilitasi saluran irigasi Tarum Barat di Karawang sebagai engineer yang bertugas menghitung biaya proyek. Seminggu sekali beliau pergi ke tempat proyek. Sekitar 5 hari beliau di tempat proyek dan pada akhir minggu pulang ke Bandung. Aktivitas yang melelahkan itu beliau jalani sekitar 1,5 tahun.


Sekitar bulan Juni tahun 1989, beliau selesai dari proyek rehabilitasi saluran irigasi Tarum Barat, beliau diterima di PT. Pupuk Kujang dan menetap di perumahan perusahaan tersebut. Beliau tertarik melamar pekerjaan di perusahaan ini karena sering melewatinya ketika menuju ke tempat proyek di Karawang. Beliau diterima di bagian Biro Rancang Bangun sebagai engineer dengan tugas mendesain struktur bangunan untuk proyek pembangunan Kujang 2.


Pada bulan September tahun 1992, saat beliau masih bekerja di Biro Rancang Bangun, beliau menikah dengan ibu saya, Rosi Dariati di Bandung setelah mereka menjalin hubungan selama 5 tahun. Ibu saya ikut tinggal di Cikampek bersama ayah saya. Lalu, pada tahun 1993, lahirlah kakak saya atau putri pertama ayah dan ibu saya, yang bernama Nursyifa Kamilia.


Tahun 1996, ayah saya pindah ke Dinas Jastek Divisi Konstruksi sebagai kepala bagian yang tugasnya melaksanakan pemeliharaan kawasan, seperti jalan, saluran, pagar dan sebagainya. Setiap minggu diadakan kontrol keadaan kawasan. Selain itu, beliau juga mendapat permintaan perbaikan dari biro terkait. Lalu pada tahun 1997, lahirlah saya, putri kedua beliau yang bernama Nurashila Dhiyani. Beliau hanya mempunyai 2 putri.

Tahun 2003, beliau dipindahkan tugasnya ke proyek pembangunan Kujang 1 B sebagai engineer sipil. Beliau pernah pergi ke Jepang untuk mengikuti engineering desain. Kegiatan di sana adalah merencenakan desain Kujang 1 B dan mendiskusikannya dengan orang-orang Jepang.


Lalu, pada tahun 2004 beliau ditugaskan menjadi Manager Divisi Konstruksi dengan bagian jasa sipil dan alat-alat konstruksi.  Kemudian pada tahun 2011, nama Divisi Konstruksi berubah nama menjadi Biro Pelayanan Jasa dengan lingkup pekerjaan jasa sipil dan non sipil. Tugas jasa sipil dan jasa-jasa lainnya (sewa menyewa dan perbaikan peralatan baik) beliau yang mengurusinya. Sampai saat ini, beliau masih bekerja menjadi manager Biro Pelayanan Jasa. Beliau dengan senang hati menerima permintaan perbaikan dari pihak-pihak yang terkait. Beliau sangat tekun dalam menjalankan tugasnya.


Sekarang, beliau tinggal bersama ibu saya dan saya, putri keduanya di Perumahan Pupuk Kujang Cikampek. Kakak saya, putri pertamanya tinggal bersama nenek dan kakek dari ibu di Bandung karena harus kuliah di salah satu perguruan tinggi di sana. Setiap minggu beliau, ibu saya, dan saya berkunjung ke Bandung untuk melepas rindu kepada kakak saya dan sanak saudara lain yang ada di sana. Meskipun sudah jauh dari Bandung, tapi ayah saya tidak pernah melupakan kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. Beliau rutin mengunjungi kediaman orang tuanya seminggu sekali.


Beliau adalah sosok ayah yang sangat penyabar. Beliau jarang sekali marah.  Beliau marah jika anak-anaknya sudah melakukan kesalahan yang fatal.


Beliau mempunyai hobi bermain golf. Golf sering beliau lakukan di akhir minggu. Beliau pernah juara beregu dalam suatu kejuaraan di perusahaannya. Bahkan, beliau pernah mendapatkan hadiah sepeda dari hobinya tersebut. Beliau juga suka menyanyi.


Beliau pintar dalam pelajaran matematika dan itu diturunkan kepada anak-anaknya. Kecerdasan beliau sering memotivasi saya agar bisa menjadi seperti beliau. Selain itu, beliau juga orang yang taat  agama. Saya pernah melihat beliau bangun di malam hari dan melakukan solat malam. Itu semakin memotivasi saya agar bisa menjadi lebih baik lagi.